test

News

Kamis, 6 Agustus 2020 12:44 WIB

Heboh, Youtuber Dituding Lakukan Pelecehan Seksual

Editor: Hadi Ismanto

Youtuber Turah Parthayana (Foto: Instagram/@turahparthayana)

PMJ - Jagad media sosial kembali dihebohkan dengan aksi Youtuber Turah Parthayana. Ia menjadi trending topic di Twitter karena diduga melakukan tindakan pelecehan seksual kepada seorang teman wanitanya.

Kasus ini pertama kali diungkap oleh akun Twitter @sandi_sa119. Sandi yang menyebut dia sudah berbicara dengan korban dan sudah memegang bukti-bukti bahwa YouTuber yang tengah berkuliah di Rusia ini melakukan pelecehan seksual.

Sandi juga membeberkan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada hari Sabtu, 23 November 2019 silam. Pelecehan ini terjadi di kamar 430 asrama Parus.

Kasus pelecehan seksual (Foto: FIF/ PMJ/ Ilustrasi)

Kasus ini bermula ketika Turah Parthayana mengajak korban, J untuk menonton film horor bareng. Turah Parthayana mengatakan mereka akan nonton bertiga bersama temannya yang lain, berinisial D.

Aksi nonton bareng itu dilakukan pada dini hari, sekitar pukul 2 atau 3 pagi. Turah mengajak nonton bareng di kamar Dani. Sekadar catatan, Turah dan korban memang satu tempat tinggal (dorm).

Namun, ketika J sampai di kamar D, yang ada di dalam hanya ada Turah. J kemudian memilih duduk di kasur sementara Turah tengah mengedit video di meja.

Tapi, Turah Parthayana mengajak J untuk pindah ke sampingnya dengan alasan memilih film horor yang akan ditonton. "Pas masih duduk-duduk gitu, dia udah mulai tuh becanda-becanda tapi tangannya main," kata korban.

Capture twit akun @sandi_sa119 (Foto: Twitter)

Tak lama kemudian, D datang dan kaget melihat Turah dan J ada di kamarnya. Di situlah korban mulai merasa aneh kenapa D tidak mengetahui rencana nonton bareng, padahal Turah menyebut sudah mengajak D juga.

Turah beralasan bahwa saat dia mengirimkan pesan kepada D via WhatsApp, masih centang satu alias belum terkirim ke ponsel D. J kemudian mengajak D untuk nonton bareng.

Namun, karena sudah larut malam, D akhirnya ketiduran. Ketika itulah, Turah Parthayana disebut melakukan pelecehan seksual kepada J.

"Dia udah mulai pegang-pegang. Dia ngambil tangan gue taro di "itunya" dia. Suruh gue remes gini-gini dan cium gue. Awalnya gue diem karena gue takut," cerita J.

Saat J menolak, Turah terus memaksa sehingga membuat J berbuat rusuh agar D bangun. Setelah D terbangun, J pun bergegas pergi ke kamarnya.

Di situ, dia menceritakan bahwa baru saja dilecehkan oleh Turah Parthayana kepada pacarnya. Sang pacar pun mengirimkan DM (Direct Message) kepada Turah karena tidak terima pacarnya dilecehkan.

Bukannya meminta maaf, Turah justru mendatangi kamar J dan menggedor-gedornya. Turah marah karena J menceritakan pelecehan tersebut kepada pacarnya.

Ketakutan, J kemudian meminta pacarnya datang dan mereka pun membicarakan masalah ini. Anehnya, Turah malah menyalahkan J karena gara-gara dia bercerita kepada sang pacar, reputasinya rusak.

Pernyataan Turah Parthayana ini membuat J benar-benar marah, karena perasaannya sebagai korban justru dikesampingkan oleh Turah.

"Baj*ngan ya lu Turah. Lu udah berani kayak gitu, masih mikirin reputasi lu. Lu nggak mikirin gue sebagai korban." kata J.
Sandi yang mendengar cerita J juga ikut marah. Dia menambahkan bahwa ada oknum yang mencoba menutup-nutupi kasus ini.

"Kasus tidak hanya satu. Ada oknum yg nutupi. ADA ANCAMAN KE PADA KORBAN," tulis Sandi.

"Banyak yang nanya kenapa baru di-up sekarang? Gue lagi nyiapin konstruksi nya. Krna ada yg nutupin untuk tdk keluar dri kota Tomsk. Siapa? ketua PPI nya sendiri GOKMA. Korban merasa terancam, tidak ada yg belain, dan dia depresi. Takut. Bahkn PPI pusat juga ntpin FERLITO!" tulisnya lagi.

Bahkan, ayah Turah Parthayana berencana untuk menuntut korban atas dasar pencemaran nama baik. Ketua PPI/Permira Tomsk, Gokma juga disebut enggan membantu J hanya karena kacamata Turah pecah saat berkelahi dengan pacar J.

Gokma baru bersedia membantu J jika kacamata tersebut diganti. Hal ini sempat membuat orangtua J marah-marah. Namun, pada akhirnya Surat Pernyataan itu dibuat.

Ketua PPI/Permira Tomsk, Gokma Sahat Tua Sinaga mengatakan bahwa memang benar Turah Parthayana melakukan tindakan pelecehan seksual secara terencana dan disadari.

Gokma mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan sanksi sosial kepada Turah Parthayana dan memberikan dukungan moral kepada korban.(Hdi)

BERITA TERKAIT