test

Politik

Senin, 2 Desember 2019 13:06 WIB

Duh Apes, 7 BUMN Masih Rugi Meski Negara Suntik

Editor: Langit

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Ig @smindrawati)

PMJ,- Tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih merugi. Padahal, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menyuntik BUMN tersebut telah dilakukan sepanjang 2015-2018.

Tujuh BUMN itu disebut oleh Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (2/12).

"Kerugian pada tujuh BUMN yaitu PT Dok Kodja Bahari, PT Sang Hyang Seri, PT Power Solution Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Pertani, Perum Bulog, dan PT Krakatau Steel," ujar Sri Mulyani.

Penerimaan Penyertaan Modal Negara (PMN) sejak 2015 dan 2016 mengalami pencapaian yang sama.

Menurut Sri Mulyani, pada tahun itu sejumlah BUMN menerima modal dari pemerintah masing-masing ada 33 perusahaan BUMN mengalami keuuntungan dan 8 mengalami kerugian.

Sri Mulyani melanjutkan, di tahun berikutnya 2017, hanya 3 BUMN yang mengalami kerugian dan sisanya 38 BUMN positif.

“2018 disayangkan oleh  bendahara Negara, BUMN yang mengalami kerugian kembali naik sebanyak tujuh perusahaan. Sementara yang mengalami keuntungan sebanyak 34 Perseroan,”katanya.

Tujuh BUMN itu merugi bukan tanpa sebab lantaran contoh PT Krakatau Steel mengalami beban keuangan selama kontruksi menjadi salah satu utama Perseroan itu mengalami kerugian.

Kemudian untuk, Perum Bulog sendiri terdapat kelebihan pendapatan atas penyaluran rasta sehingga Bulog harus melalukan pembenahan koreksi pendapatan di 2018 dan kerugian yang disebabkan PT Dirgantara Indonesia lantaran terdapat pembatalan kontrak dan tidak mencapai target order. (WS/02)

BERITA TERKAIT