test

Politik

Jumat, 6 Desember 2019 11:35 WIB

Presiden Jokowi Ajak Seluruh Pihak Bumikan Ideologi Pancasila Melalui Medsos

Editor: Ferro Maulana

Presiden Jokowi. (Foto: Dok Net).

PMJ – Presiden RI Joko Widodo mengajak agar seluruh pihak membanjiri media komunikasi anak-anak muda zaman now dengan berbagai narasi besar tentang ideologi Pancasila.

Jokowi mengatakan, media komunikasi anak-anak muda sekarang sangat beragam. Mulai dari aplikasi WhatsApp, Telegram, Line, hingga Kakao Talk.

Di samping itu, layanan video seperti YouTube, Netflix, hingga Iflix serta media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, hingga Snapchat juga kerap digunakan generasi milenial.

"Ideologi Pancasila pun sekarang ini memang harus kita sebarkan. Kita banjiri narasi-narasi besarnya lewat barang-barang ini kalau kita tidak ingin keduluan oleh ideologi lain,” terang Jokowi ketika memberikan Presidential Lecture soal internalisasi dan pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (03/12/2019).

Hal itu bertujuan, Pancasila tersebut dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak muda. Maka jajarannya (kementerian dan lembaga pemerintahan) harus memahami karakteristik anak-anak muda sekarang.

Mulai dari medium komunikasi yang digunakan, tokoh yang mereka ikuti, hingga hal yang menjadi kesukaan anak-anak muda.

Kepala Negara menambahkan, membumikan sekaligus menanamkan nilai-nilai Pancasila itu lebih penting, terutama kepada anak-anak muda. Menurutnya, dari seluruh penduduk Indonesia saat ini, 48 persennya atau 129 juta merupakan generasi muda.

Selanjutnya, Presiden mengimbau jajarannya agar mampu melihat potensi-potensi yang ada untuk membumikan Pancasila kepada generasi muda.

Menurutnya, saat ini Content Creator, Youtubers, Selebgram, Vlogger, dan Selebtwit adalah pihak-pihak yang memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi.

“Ini paling cepat lewat mereka-mereka ini. Media-media inilah yang akan mempercepat dalam kita membumikan Pancasila," tandasnya.

Untuk diketahui, dalam acara kali ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju. (FER).

BERITA TERKAIT