test

Politik

Kamis, 2 April 2020 18:37 WIB

Anggaran Terancam Defisit Sampai Rp35 Triliun, PSI Desak Pemprov DKI Transparan

Editor: Ferro Maulana

PMJ - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk transparan soal kondisi anggaran DKI Jakarta saat ini.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengungkapkan pandemik virus corona (Covid-19) telah menghantam kondisi ekonomi yang otomatis berpengaruh terhadap pendapatan daerah.

“Saya dapat info bahwa proyeksi pendapatan daerah akan turun drastis sekitar 25 hingga 35 Triliun. APBD semakin defisit karena sejumlah sektor ekonomi berhenti beroperasi imbas virus corona,” katanya, di Jakarta, Kamis (02/04/2020).

Menurut William, warga Jakarta berhak untuk tahu bagaimana kondisi keuangan pemerintah daerah saat ini. Sehingga dapat dipastikan berapa anggaran belanja telah dan dapat dialihkan ke penanganan virus corona.

“Pemprov DKI harus transparan berapa pendapatan dan belanja daerah saat ini, serta kegiatan apa yang dimatikan atau anggarannya dipotong. Selain itu, Pemprov DKI juga harus transparan menginformasikan kondisi cash flow saat ini. Jangan sampai duitnya kurang, tapi malah dipakai belanja yang tidak penting,” jelas William.

Lebih jauh, William menerangkan publik juga berhak mengetahui rencana kegiatan dan rincian penggunaan anggaran untuk mengatasi wabah covid-19.

“Pemprov DKI perlu memberikan informasi yang rinci mengenai kegiatan dan anggaran yang telah dikeluarkan untuk mengatasi virus covid-19. Selain itu, juga perlu disampaikan program-program yang akan dikerjakan oleh pemerintah," bebernya.

"Di tengah defisit anggaran dan situasi pandemi, info-info semacam ini sangat penting agar masyarakat menjadi tenang karena mengetahui bahwa pemerintah benar-benar memprioritaskan anggaran untuk keselamatan warganya,” tuturnya menambahkan.

Pemprov DKI Jakarta sebelumnya telah mengunggah data anggaran di laman bkpd.jakarta.go.id (http://dashboard-bkpd.jakarta.go.id) namun disayangkan sejak tiga bulan belakangan laman tersebut tidak bisa diakses.

“Transparansi anggaran selalu menjadi hal utama yang terus kami desak, Pemprov DKI harus membuka data anggaran yang menjadi hak masyarakat Jakarta. Ini semua harus dikerjakan dengan cepat, kita berpacu dengan waktu,” tegas William menutup pembicaraan. (Foto: IST/ FER)

BERITA TERKAIT