test

News

Selasa, 17 November 2020 18:29 WIB

Wapres Imbau Umat Islam Tak Berpikir Sempit

Editor: Hadi Ismanto

Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin . (Foto: Instagram KH Ma'ruf)

PMJ - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau agar umat Islam tidak ikut-ikutan berpikir sempit. Pasalnya, hal tersebut hanya akan menimbulkan sifat intoleran, melahirkan paham radikal, hingga membenarkan kekerasan dalam penyelesaian masalah.

"Saya tidak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit, sebagaimana fenomena yang muncul belakangan ini. Cara berpikir itu melahirkan pola pikir radikal, yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah," ungkap Wapres dalam keterangannya, Selasa (17/11/2020).

Ma'ruf menyebut pemahaman umat Muslim terhadap ajaran Islam tidak seharusnya tekstual tanpa pertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik. Wahyu pertama yang diturunkan Nabi Muhammad adalah iqra, yang mengandung makna tidak sekadar membaca.

"Karena ilmu pengetahuan yang membawa kehidupan menjadi lebih baik. Membaca, memahami, dan kemudian pada gilirannya menjalankan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari adalah merupakan makna utama dari wahyu tersebut,” tegasnya.

Apabila seluruh umat Islam berpegang pada makna tersebut, lanjut Ma'ruf, maka pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2024 akan dapat tercapai.

"Masalah utama dalam peran umat Islam untuk pengembangan SDM justru adalah bagaimana umat Islam mampu mengatasi hambatan yang dihadapi antara lain soal cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perkembangan," tuturnya.

"Umat Islam juga harus adaptif, mampu menangkap peluang serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi," imbuhnya

Wapres menyampaikan kemajuan bangsa Indonesia sangat tergantung pada peran dan kualitas umat Islam, karena sebagian besar penduduk di Indonesia merupakan muslim.

"Dengan jumlah penduduk muslim yang hampir mencapai 90 persen dari total populasi Indonesia, maju mundurnya bangsa dan negara ini akan sangat tergantung pada peran umat Islam," tukasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT