PMJ - Presiden Joko Widodo menyoroti enam hal penting dalam membendung pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Hal itu mulai dari pengendalian penyebaran virus sampai penyaluran bantuan sosial (bansos) yang harus tepat sasaran.

Kepala Negara mengatakan secara detail. Hal pertama yaitu jumlah pengujian sampel harus ditingkatkan. Selanjutnya, hal berikutnya yakni pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat.

“Ini untuk Ketua Gugus Tugas, Menteri kesehatan, Polri dibantu TNI agar yang pertama yang saya sampaikan tadi betul-betul diberikan perhatian,” tutur Presiden Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Bogor melalui video conference (pernyataan resminya), Selasa (14/4/2020).

Berikutnya, hal kedua yakni dukungan sarana prasaran medis yang memadai termasuk dalam penggunaan teknologi, baik menyangkut sensor tubuh hingga internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI).

“Sekarang kita telah menggunakan dengan bekerjsama dengan perujsahaan teknologi menggunakan telemedicine. Sehingga orang tidak perlu bertemu dengan dokter, tidak perlu harus ke rumah sakit tetapi bisa konsultasi kesehatan lewat telemedicine,” ujar Presiden.

Ketiga, presiden menaruh perhatian pada komunikasi yang efektif dan transparan kepada media. Hal ini menjadi penting dilakukan agar tidak hanya berita buruk yang menjadi topik pemberitaan, namun juga berita baik untuk membangun rasa optimistis masyarakat.

Keempat, penegakan hukum dengan dukungan aparat negara. “Ini juga penting dilakukan dalam hal ini, sehingga betul-betul masyarakat kita memiliki kedisiplinan yang kuat untuk menghadapi ini,” sambungnya.

Selanjutnya, kelima, Jokowi menitipkan kepada jajarannya untuk memastikan arus logistik berjalan lancar. Distribusi dari pusat ke daerah dan juga dari gudang-gudang logistik jangan sampai terganggu.

“Dan yang keenam (terakhir), stimulus ekonomi yang kita keluarkan harus betul-betul tepat sasaran. Dan, semua kebijakan-kebijakan itu kita fokuskan pada pemutusan rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (FER).