test

Kesehatan

Jumat, 25 September 2020 11:00 WIB

Satgas Covid-19: Ada 4 Penyebab Kasus Positif Covid-19 Meningkat

Editor: Etty Kadriwaty

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito (Foto: PMJ News/Dok Net).

PMJ – Dalam hitungan 24 jam, kasus positif Covid-19 terus mencetak rekor baru. Kamis (24/9/2020) kemarin, kasus baru tercatat ada sebanyak 4.634 pasien baru yang terpapar virus Corona. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada 4 penyebab jumlah kasus positif Covid-19 meningkat.

Yang pertama, Wiku mengatakan masih banyak masyarakat belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Kondisi ini diperburuk dengan banyaknya masyarakat yang masih sering berkerumun, sehingga risiko penularan meningkat.

Kedua, masyarakat semakin lengah dan mengabaikan protokol kesehatan. Ini bisa dilihat dari data Operasi Yustisi Protokol Kesehatan yang masih mencatat banyak pelanggaran dari masyarakat. Padahal, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah banyak setiap harinya.

"Masyarakat seolah tidak memiliki empati meski telah menyaksikan begitu banyak korban yang muncul setiap hari menjadi kasus positif Covid-19,” ucap Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (24/9/2020).

PCR swab test di Aula Polsek Babelan. (Foto: PMJ News).

Penyebab ketiga yakni, sebagian besar masyarakat masih takut untuk melakukan testing saat memiliki gejala Covid-19. Hal ini dikarenakan adanya stigma negatif dari masyarakat tentang orang terpapar virus Corona.

"Kami imbau agar masyarakat tidak memandang negatif pada mereka yang positif Covid. Karena penyakit ini bukan penyakit yang memalukan. Siapapun yang terkena Covid harus kita bantu dan kita sembuhkan," ujar Wiku.

Penyebab keempat, masyarakat takut terhadap potensi biaya tinggi dalam perawatan Covid-19. Pemerintah menekankan pentingnya testing untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

"Tidak usah khawatir terhadap biaya perawatan karena seluruhnya ditanggung pemerintah baik dengan BPJS atau tidak," sambungnya.

Wiku juga menjelaskan, adanya tren berita tentang konspirasi anti-Covid-19 yang belum tervalidasi kebenarannya dan tidak berbasis pada data ilmiah.

"Kami imbau masyarakat betul-betul bisa bekerja sama dengan pemerintah, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kolaborasi dengan masyarakat untuk tekan angka penularan," jelas Wiku.(Ety-02)

BERITA TERKAIT